Selasa, 06 Maret 2012

Bahan Kimia dalam Makanan

1. Pewarna.
- Pewarna Alami
1. Klorofil yang menghasilkan warna hijau di peroleh dari daun suji dan daun pandan.
2. Kurkumin menghasilakan warna kuning, dapat di peroleh dari kunyit.
3. Antosianin menghasilkan warna merah, biru, oren, dapat di peroleh dari anggir, stowberry, arbei, gan bunga.
4. Karotenoid mengahsilkan warna kuning, merah, dan orange, dapat di peroleh dari wortel, tomat, cabai, dan jagung.
- Pewarna Identik
1. Santoxantin yang dapat menghasilkan warna merah.
2. Apokaroten yang dapat menghasilkan warna merah sampai dengan orange.
3. Beta-karoten yang dapat menghasilkan warna orange sampai dengan kuning.
- Pewarna Sintetis
1. Briliant Biru  warna biru
2. Tartazine  warna kuning
3. Fastgreen  warna hijau
4. Karamel  warna coklat
5. Amaranth  warna merah
2. Pemanis Buatan
- Aspartam
- Siklamat
- Sakarin
Ketiga bahan kimia pemanis buatan diatas untuk memberikan rasa manis tetapi rendah kalori sehingga aman bagi penderita kencing manis.
3. Bahan Pengawet
- Asam Asetat, untuk mencegah pertumbuhan kapang pada roti.
- Asam Propiral, untuk mencegah kapang dan khamir.
- Asam Asorbat, untuk pengawet keju.
- Asam Benzoat, untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan khamir pada makanan, misalakan : tahu.
4. Penyedap dan Pemberi Aroma.
- Alami
1. Bawang putih dan bawang bombay
2. Minyak esensial
3. Eleorisin
- Sintetis
1. Vetsin/MSG (monosodium glutamat)

Sabtu, 03 Maret 2012

Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika


Apa saja jenis-jenis zat adiktif dan psikotropika ? :)
Dan ada berapa macam ? :)
Jenis-jenis zat adiktif dan psikotropika itu ada 10 macam di antaranya adalah
1.       Opium
Opium ini berasal dari getah tumbuhan Papaver Somniferum yang belum masak.
Di olah menjadi  morfin yang akan menyebabkan euforia (rasa gembira yang berlebihan), mudah tidur nyenyak. Efek yang terjadi jika di komsumsi secara berlebihan akan menjadi orang yang penyendiri tidak percaya diri, dan tentunya menjadi ketergantungan.
2.      Ganja/kanabis/marijuana
Berasal dari tumbuhan Canabis/Sativa.
Jika di komsumsi akan ada rasa santai, gembira dan aktif. Tapi jika di komsumsi secara berlebihan akan terjadi akibat pada mental dan tingkah laku pengguna.
3.      Kokain
Dari daun tumbuhan Koka (dari famili Erythro Xylaceae). Di gunakan untuk stimulan sistem saraf pusat dan penekan selera makan. Di bidang kedokteran kokain ini di gunakan sebagai anesti/pembius.
Jika di komsumsi akan merasa segar, kehilanagn nafsu makan, menambah percaya diri dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
4.     Heroin
       Termasuk zat oploda (dari yumbuhan opium). Yang bersifat semisintetis.
Efek dalam penggunaan , rasa ingin sendiri, euforia (rasa gembira yang berlebihan) dan rasa ngantuk. Jika kecanduan akan kehilangan kepercayaan diri dan cenderung sulit di sosialisasi.
5.      Morfin
Ini berasal dari getah tumbuhan opium, di gunakan sebagai anal gesik artinya pereda rasa sakit.
Efek yang terjadi jika di konsumsi
-          Gangguan pernafasan yang fatal, impotensi
-          Gangguan menstruasi pada perempuan
6.      Kodein
Ini sebagian besar dari tumbuhan opium namun sebagian besar juga dari tumbuhan morfin. Ini di gunakan pada zat anal gesik lemah yang banyak di gunakan pada obat batuk.
7.     Amfetamin  (cloping)
Ini termasuk stimulan (daya tumbuh) mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga mempercepat proses tubuh. Jika mengkonsumsi ini dapat emningkat selera makan dan konsentrasi selain itu juga menyebabkan euforia, hiperaktif, dan perasaan superior.
8.      Ekstasi
Termasuk salah satu obat amfetamin. Jika di konsumsi dapat menimbulkan rasa segar, melambung, tidak cepat lelah, tidak mengantuk dan euforia berlebihan, dan dapat menyebabkab dehidrasi.
9.      Alkohol/etanol/C2H5OH
Dapat menyebabkan mabuk dan kematian. Zat ini pad bidang kedokteran sebagai pelarut dam pembunuh kuman. Termasuk obat penenang hati dan lambung, otak, saraf, daya ingat hilang.
10.   Tembakau
Mengandung senyawa psikoadiktif yang di sebut hikotin. Jika putus dari zat ini akan kejang mencret ketakutan.

Untuk penyembuhan bisa di lakukan dengan cara :
1.       Moral dalam agama
2.      Sosial, didikan pada penyimpangan sosial.
3.      Jika ke dokter terapi medis
Tetapi cara yang paling bisa di lakukan adalah jika ada kesadaran dari diri orang pengguna untuk tidak menggunakannya lagi.